Menu

Thursday, May 23, 2013

Maulid di Darul Islah, Warung Buncit, Jakarta

Tanggal 23 Mei 2013, Syech Hisyam beserta rombongan kali ini mendatangi Pesantren Darul Islah, daerah Buncit, Jakarta Selatan. Begitu banyak para pecinta Rasulullah yang menanti kedatangan beliau yang sangat ingin mendengarkan tausiah-tausiah yang sarat dengan ilmu-ilmu baru karena beliau jika ceramah tanpa ada persiapan, seperti yang sering beliau katakan, "Bahwa jika kita akan mengisi tausiah atau ceramah maka jangan kau persiapkan apapun, biarlah Allah yang menggerakkan lisan kita untuk mengucapkan sesuatu, sehingga apa yang kita ucapkan adalah benar-benar ilham dari Allah SWT, ilmunya langsung dari Allah SWT.  Sungguh sebuah moment yang sangat dinanti-nanti oleh ribuan jama'ah di Darul Islah, Jakarta, Alhamdulillah saya sempat memegang dan mencium tangan Beliau, Subhanallah

Berikut Dokumentasi Foto














Link Video Maulid di Darul Islah (Mohon maaf kalo ga Full, Ternyata pegel pegang Hape Sambil Shoot hehe)
http://www.4shared.com/video/BxAwChob/Maulid_di_Darul_Islam_bersama_.html?

Friday, May 17, 2013

Surat Cinta Untuk Rasulullah


Lebih bagus darimu Ya Rosulalloh ...
Sungguh mata ini tak pernah melihatnya
Lebih tampan darimu Ya Rosulalloh
Tak seorang wanitapun yang pernah melahirkannya
Engkau terlahir dengan tanpa cela
Engkau terlahir tanpa satupun kekurangan
Karna engkaulah, sebaik-baik mahluk ciptaan Allah

Ya Rosulalloh ... Betapa rindu hati ini tuk bertemu dengan mu
Betapa kami ingin melihat senyummu
Tapi ... apa yang bisa kami banggakan
Belum pantas kami mengaku menjadi pecintamu
Diri ini penuh dosa, hati ini penuh nista
Akan engkau anggapkah kami sebagai umatmu
Akankah engkau sambut tangan ini dengan
Hati yang penuh cinta
Akankah kau lihatkah kami dengan mata penuh kasih
Akankah kau tersenyum pada kami dengan penuh kebanggaan
Akankah ... akankah ... akankah ... ??
Beribu Tanya dalam jiwa
Resah hati ini
Gundah gulana tanpa tau jawabnya . . .

Betapa kami takut kau berpaling dari kami
Betapa kami takut kau menjauh dari kami
Betapa kami takut kau tak mengenali kami
Disaat kami memanggilmu di padang mahsyar
Ya Rosulalloh ... Ya Rosulalloh ... Ya Rosulalloh ...

Ketika badan bermandi peluh
Ketika tubuh bersimbah darah
Ketika mentari diatas kepala
Ketika kami mulai putus asa
Kau menjauh ... Menjauh tinggalkan kami

Tidak ... Tidak ... Ya Rosulalloh ...
Kami ingin kau giring kami sebagai umatmu
Kami ingin cintamu
Kami ingin mendapat syafa'atmu
Kami ingin kau hilangkan haus kami
Dengan seteguk air dari telagamu
Ya Rosulalloh ... dengarkanlah . . . dengarkanlah . . .
Kami ucapkan shalawat dan salam kepadamu saat ini

" Assholatu wassalamu alaika Ya Rosulalloh
" Assholatu wassalamu alaika Ya Nabiyalloh
" Assholatu wassalamu alaika Ya Habiballoh ...

Sambutlah salam dari kami, yang kami ucapkan
Dengan setulus hati ini
Jadikanlah ini bukti cinta kami
Yang dapat kami persembahkan
Untuk menggapai cintamu, dan ridho Ilahi ...