Menu

Tuesday, July 23, 2013

PUISI SANG PERINDU RASULULLAH


Ya Allah dosa-dosa hamba yang menghalangi
Sehingga hamba tidak berjumpa dengan kekasihMU
Dosa-dosa ini yang membuat dinding pembatas
Sehingga begitu sulit hamba untuk bisa bertemu dengan orang yang paling Engkau cintai

Ya Allah izinkanlah hamba untuk bisa menatap wajah manusia yang paling Engkau kasihi
Walaupun hanya di alam mimpi..
Ya Allah karuniakanlah sebuah cinta kepada diri hamba untuk mencintai ciptaanMU yang paling sempurna
Ya Allah hanya dengan melalui pintu kasih sayangMU lah hamba bisa melangkah dan mendekat menuju manusia yang paling Engkau agungkan

Ya Allah yang Maha mengabulkan doa..
Dengan keberkahan sholawat kepada Baginda Nabi Muhammad SAW
Berkat cinta kami kepada Nabi Muhammad
Ampuni dosa-dosa kami..
Ampuni dosa-dosa kedua orang tua kami..
Ampuni dosa-dosa ustadz-ustadz dan guru-guru kami yang penuh dengan keikhlasan mengajarkan kepada kami tentang indahnya akhlak baginda Muhammad SAW serta mengenalkan islam yang begitu indah
Ampuni dosa-dosa keluarga sesama muslim dimanapun berada..
Berkahilah kehidupan kami dan jadikanlah keluarga kami orang-orang yang senantiasa istiqomah dalam beribadah

Ya Rasulullah kami rindu padamu
Dosa-dosa kami yang mengakibatkan kami belum bisa menatap wajahmu yang mulia didunia ini..
Berkat syafaatmulah kami kelak bisa memandang wajahmu..
Semoga kami bisa berkumpul dipadang mahsyar denganmu ya Rasulullah...

Sang Perindu : Abdul Ghoni (Onayandra)

Friday, July 5, 2013

Akibat Menyepelekan Sholat


Kakak perempuan Fulan telah meninggal dunia. Saat Fulan ikut mengubur kakaknya, kantung uangnya terjatuh dan tertimbun tanah, ia tak sempat mengambilnya.

Setelah upacara pemakaman selesai dan semua orang yang melayat sudah pulang, Fulan menggali kembali kuburan kakaknya untuk mengambil kantung uangnya yang tertimbun.


Betapa terkejutnya Fulan, dari liang kubur kakak perempuannya itu keluar api menyala. Dengan cepat Fulan menimbun kembali kuburan itu, ia mengurungkan niatnya mengambil kantung uang miliknya.


Bergegas ia pulang ke rumah dan dengan menangis ia menemui ibunya.

“Ibu apa yang telah diperbuat kakak perempuanku, hingga terjadi demikian?” tanya Fulan kepada ibunya.
“Apa yang terjadi, anakku? ”

“Ketika aku menggali kubur kakak untuk mengambil kantung uangku yang terjatuh, keluarlah api dari liang kuburnya,” kata Fulan, menceritakan apa yang baru saja dilihatnya.


Mendengar cerita anaknya, sang ibu hanya diam terpaku. Pandangannya menerawang jauh, air matanya meleleh membasahi kedua pipinya. Ia sangat menyesali apa yang telah diperbuat anak perempuannya semasa hidup.


“Apa yang dilakukannya ibu ?” tanya Fulan lagi. Rasa ingin tahunya semakin besar melihat reaksi ibunya.


“Wahai anakku, Fulan. Kakak perempuanmu dulu semasa hidupnya suka menyepelekan shalat, dan mengakhirkan shalatnya.” jawab ibu Fulan dengan sedih.


http://pribadimanfaat.blogspot.com/2013/06/akibat-menyepelekan-shalat.html?spref=fb